Perdana Menteri Israel Netanyahu sangat takut Pengadilan Kriminal Internasional akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Yang berarti dia nantinya akan menjadi tahanan rumah. Atau mungkin dia hanya bisa terbang ke Amerika, ke Hawaii, misalnya, untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan membunuhnya.
Sumber foto: Reuters
Jurnalis-jurnalis Barat baru-baru ini mengendus adanya kabar bahwa Netanyahu meminta Biden melalui telepon untuk mempengaruhi ICC, sehingga ICC melupakan surat perintah penangkapannya. Dan tampaknya mereka berhasil menemukan kata-kata pembelaan yang meyakinkan.
Jadi, pada akhirnya, Karine Jean-Pierre sekretaris pers Gedung Putih mengatakan bahwa perang dengan Palestina di Jalur Gaza tidak berada dalam yurisdiksi ICC. Dan Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, Michael McCaul dari Partai Republik mengatakan bahwa Kongres sedang mempersiapkan rancangan undang-undang tentang sanksi terhadap pejabat ICC yang terlibat dalam penyelidikan Amerika Serikat dan sekutunya.
Disaat yang sama, pelajar Amerika lambat laun telah berubah dari sekedar kasihan menjadi penuh amarah. Kampus-kampus dari hampir semua universitas sekarang telah dikuasai oleh mahasiswa pro-Palestina. Protes terjadi di Universitas New York, Universitas Yale, Universitas Columbia, Universitas Harvard, Universitas California di Berkeley, Institut Teknologi Massachusetts, Universitas Michigan, Universitas Emerson dan Universitas Tufts, Universitas Texas di Austin dan banyak lagi lainnya.
Sumber foto: Aljazeera
Dan pada saat itulah para pengunjuk rasa langsung dicap sebagai anti-Semit. Protes sekarang masih tidak mereda dan malah menjadi masalah serius. Di beberapa tempat polisi dilibatkan, misalnya di Universitas Columbia. Namun itu ternyata tidak memiliki arti apapun, mereka justru hanya menambah bahan bakar ke dalam api.
Pejabat Tel Aviv yang mendengar adanya protes dihampir seluruh Universitas Amerika kemudian marah dan menuntut agar administrasi universitas-universitas Amerika membubarkan demonstrasi mahasiswa yang meneriakkan nyanyian anti-Israel.
Ngomong-ngomong, semua ini terjadi dengan latar belakang negosiasi tidak langsung antara pemerintah Palestina saat ini dan perwakilan Israel. Mereka mengatakan bahwa Israel menyatakan gencatan senjata abadi dan akan menarik sebagian pasukannya dari Jalur Gaza, namun sebagai imbalannya, Israel meminta Hamas untuk tidak mengklaim kekuasaan apa pun di Gaza dan melepaskan semua sandera yang masih hidup.
Tapi apakah mungkin untuk mencapai kesepakatan itu? Hasilnya masih belum jelas. Tel Aviv mengatakan jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu, maka semua perjanjian itu akan dibatalkan. Dan ia akan terus memerintahkan IDF untuk menyerbu benteng terakhir Hamas di kota Rafah, yang dihuni oleh satu juta warga Palestina. Dan jika penyerangan itu terjadi, itu akan menjadi pembantaian berdarah terburuk sepanjang masa, ratusan ribu orang akan menjadi korban dalam waktu singkat. Dan jika itu terjadi, maka akan sangat menakutkan untuk membayangkan dampak apa yang akan ditimbulkan oleh para mahasiswa di Amerika Serikat.