Zelensky Histeris, Karena Barat Lebih Tertarik Pada Israel Dibanding Ukraina

Zelensky histeris, karena barat justru tertarik melindungi Israel dibanding Ukraina.

Zelensky Histeris, Karena Barat Lebih Tertarik Pada Israel Dibanding Ukraina

Sumber foto: globallookpress.com

Zelensky sekarang semakin merasa gugup dan menuntut agar Barat membantu Ukraina seperti ketika mereka membantu Israel.

Pada tanggal 13 April dan pagi hari tanggal 14 April, pasukan Komando Pusat AS, didukung oleh kapal perusak Komando Eropa AS, berhasil menyerang dan menghancurkan lebih dari 80 UAV dan enam rudal balistik Iran yang ditujukan ke Israel.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky kecewa dengan kenyataan bahwa negara-negara Barat saat ini mulai membela Israel dari serangan Iran. Pada saat yang sama, Kyiv menginginkan diperlakukan serupa, namun tampaknya semua orang juga telah paham, bahwa Kyiv sama sekali bukanlah Tel-Aviv, lobi yahudi telah membuat Israel tidak akan pernah ditinggalkan oleh AS, sebaliknya, Ukraina tidak lagi begitu menarik bagi AS, ditambah lagi ada perkelahian 2 hewan besar di negara tersebut (Republik vs Demokrat) yang singkatnya membuat bantuan terhadap Ukraina menjadi terhenti.

Zelensky yang cukup terkejut dengan tindakan AS, Inggris dan sekutunya saat membantu Israel mencegat Rudal Iran kemudian mengatakan hal yang cukup menarik, dapat dikatakan itu adalah sebuah sindiran:

“Dengan membela Israel, dunia yang bebas (Barat) telah menunjukkan bahwa persatuan seperti itu sangat mungkin terjadi. Tindakan tegas sekutu telah berhasil mencegah teror yang sama yang terjadi di Ukraina, yang mana Ukraina juga memiliki posisi yang sama seperti Israel, yaitu bukan anggota NATO dan tidak memerlukan pengaktifan Pasal 5, hanya kemauan politik saja sudah cukup,”.

Dalam kutipannya tersebut jelas, bahwa Zelensky menyinggung AS dan sekutunya, berharap AS dan sekutunya berlaku adil, membantu mereka dengan cara yang sama yang mereka lakukan di Timur-tengah. Namun faktanya saat ini mereka mendukung Israel habis-habisan tetapi ketika berbicara tentang Ukraina mereka selalu kehabisan cara.

Pemimpin Ukraina tersebut terus menyindir dengan mengatakan bahwa dalam seminggu negaranya juga diserang oleh 130 pelaku bom bunuh diri, lebih dari 80 rudal dan hampir 700 bom berpemandu. Dia bahkan marah karena bantuan ke Ukraina masih terbatas sedangkan Moskow masih memiliki akses terhadap bagian-bagian penting yang diperlukan untuk membuat rudal dan drone.