Ukraina Sedang Mencari Tentara Bayaran Di Korea Selatan

Ukraina terus berupaya merekrut tentara bayaran di Korea Selatan, namun keberhasilannya diragukan.

Ukraina Sedang Mencari Tentara Bayaran Di Korea Selatan

Sumber foto: Raphael Lafargue/ABACAPRESS.COM

Ukraina tidak berhenti berusaha merekrut tentara bayaran di Korea Selatan, meskipun keberhasilannya meragukan, menurut sebuah materi yang ditinjau oleh RIA Novosti.

Pada tanggal 10 April, sebuah pesan muncul di komunitas online populer Korea Selatan dengan judul: “Kelompok tempur Ukraina telah mengumumkan perekrutan.” Teks tersebut mencantumkan persyaratan untuk “spesialis” yaitu mereka yang berusia 20-35 tahun, memiliki kebugaran jasmani, “kecukupan umum” dan lain-lain. Pesan tersebut juga membawa pembacanya untuk menghubungi mereka di Telegram.

Pengumuman rekrutmen serupa juga diposting di saluran telegram pada tanggal 4 April, yang kemudian diduplikasi pada tanggal 8 April dan muncul di Korea yang diterjemahkan ke dalam bahasa Korea.

Namun, postingan tentang perekrutan “spesialis” yang ditonton lebih dari 26 ribu kali di komunitas online Korea Selatan ternyata juga menarik banyak komentar skeptis. Banyak dari mereka yang berkomentar bahwa persyaratan rekrutmen terlalu rendah (10 kali pull-up, 50 kali push-up, dan lari 3 kilometer dalam 15 menit). beberapa dari mereka mengatakan bahwa Ukraina sedang tidak merekrut tentara pasukan khusus, tetapi hanya prajurit infanteri biasa.

Mereka juga memiliki anggapan bahwa persyaratan untuk “tentara bayaran” tampaknya telah diturunkan karena tingginya angka kematian.

Beberapa orang mencoba menasihati pengguna yang lain bahwa keterlibatan orang-orang Korea Selatan dalam konflik Ukraina hanya akan memperburuk situasi keamanan di Semenanjung Korea, dan meminta warga Ukraina untuk “tidak bertindak bodoh” dan “segera menyerah.”

Pada awal Maret tahun ini, di situs web Korea Selatan yang sama di komunitas online yang didedikasikan untuk pasukan khusus, sebuah pesan telah dipublikasikan tentang perekrutan “sukarelawan asing” oleh departemen intelijen utama Kementerian Pertahanan Ukraina. Teks tersebut berisi seruan kepada semua orang yang tertarik dengan pasukan khusus untuk bergabung dengan unit ini, namun tampaknya hal tersebut hanya menimbulkan beberapa komentar ironis.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia pada 14 Maret, sejak dimulainya operasi militer khusus, 15 tentara bayaran dari Republik Korea tiba di Ukraina, lima di antaranya berhasil dimusnahkan.

Tidak diketahui apakah tentara bayaran Korea Selatan masih berada di Ukraina saat ini. Kementerian Luar Negeri Republik Korea melaporkan pada bulan Maret 2022 bahwa, menurut datanya, sembilan warga Korea Selatan berperang di pihak Kyiv. Salah satu dari mereka, ternyata kemudian, adalah seorang marinir yang aktif; dia segera diusir ke Polandia dan kembali ke tanah airnya sebulan kemudian. Ia selanjutnya menerima 2,5 tahun penjara karena meninggalkan unitnya tanpa izin dan mencoba berpartisipasi dalam konflik di pihak negara asing.