Scholz Mengatakan Jerman Tidak Mengetahui Adanya Rencana Serangan Teroris Di Crocus

Badan intelijen Jerman tidak mengetahui tentang persiapan serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata Kanselir Olaf Scholz dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Maerkische Allgemeine Zeitung.

Scholz Mengatakan Jerman Tidak Mengetahui Adanya Rencana Serangan Teroris Di Crocus

Sumber foto: 1prime.ru

“Tidak, tapi badan intelijen Amerika mungkin punya petunjuk,” katanya saat menjawab pertanyaan terkait.

Kedutaan Besar AS mengeluarkan peringatan pada 7 Maret tentang ancaman serangan dalam 48 jam ke depan. Pesan tersebut mengatakan bahwa serangan dapat ditujukan pada “pertemuan-pertemuan besar di Moskow, termasuk konser.”

Pasca serangan teroris, Kedutaan Besar Amerika menjelaskan kepada RBC bahwa peringatan tersebut dikeluarkan karena misi diplomatik tidak ingin membiarkan kematian orang yang tidak bersalah.

Ketika ditanya apakah serangan teroris di Balai Kota Crocus ada hubungannya dengan penerbitan 7 Maret, kedutaan menjawab bahwa mereka tidak ingin mengomentari isu-isu yang berkaitan dengan intelijen. “Kami masih mengumpulkan informasi mengenai serangan hari ini,” kata para diplomat.

Para diplomat juga mencatat bahwa pemerintah AS memelihara saluran komunikasi dengan otoritas Rusia untuk bertukar informasi penting mengenai masalah keamanan. Namun, Kremlin, sebaliknya, menyatakan bahwa Rusia saat ini tidak memiliki kontak dengan negara-negara Barat dalam perang melawan terorisme.

Direktur FSB Alexander Bortnikov mengatakan setelah serangan teroris bahwa data primer dari para tahanan menunjukkan adanya “jejak Ukraina.” Pada saat yang sama, ia mengakui keterlibatan Amerika Serikat dan Inggris dalam serangan teroris tersebut. Juru bicara Gedung Putih John Kirby meyakinkan pada 22 Maret bahwa Washington tidak memiliki informasi awal mengenai serangan terhadap Balai Kota Crocus.