Houthi Melaporkan Keberhasilan Uji Coba Rudal Hipersonik, AS Dan Inggris Akan Dikejutkan

Houthi Yaman berhasil menguji rudal hipersonik, kata sebuah sumber kepada RIA Novosti. Dan Houthi juga berencana menggunakan rudal tersebut, yang mampu mencapai kecepatan hingga 10 ribu km/jam, untuk serangan di Laut Merah dan Israel.

Houthi Melaporkan Keberhasilan Uji Coba Rudal Hipersonik, AS Dan Inggris Akan Dikejutkan

Gerakan Syiah Ansar Allah (Houthi), yang menguasai Yaman utara dengan dukungan Iran, telah menguji berhasil menguji rudal hipersoniknya dan sedang bersiap untuk memasukkan rudal tersebut ke dalam gudang senjatanya.

Roket tersebut mampu mencapai kecepatan hingga 8 Mach (10 ribu km/jam) dan menggunakan bahan bakar padat. Yaman bermaksud menggunakannya untuk serangan di Laut Merah dan Laut Arab, Teluk Aden, serta terhadap sasaran di Israel.

Setelah uji coba lain yang berlangsung selama tiga bulan, Houthi meningkatkan rudal dan drone mereka, memodifikasi hulu ledaknya untuk menggandakan kekuatan penghancurnya, kata sumber itu.

Pemimpin Houthi Abdel Malik al-Houthi sebelumnya telah berbicara tentang pengembangan rudal hipersonik, dan mengatakan bahwa “musuh, sahabat, dan rakyat kita akan melihat tingkat pencapaian kepentingan strategis yang akan menempatkan negara kita diatas negara-negara lain bersama sedikit negara di dunia

Sebelumnya pada 14 Januari, Korea Utara juga menguji rudal balistik berbahan bakar padat dengan hulu ledak hipersonik. Seperti dilansir Kantor Berita Pusat Korea Pyongyang, Direktorat Jenderal Ilmu Roket DPRK berhasil melakukan uji peluncuran rudal balistik berbahan bakar padat jarak menengah yang dilengkapi dengan hulu ledak berpemandu manuver hipersonik.

Serangan di Laut Merah

Pemimpin Ansar Allah itu sekarang mengatakan bahwa pasukan Yaman akan menggunakan senjata baru dalam operasinya baru-baru ini di Laut Merah dan Laut Arab, “yang akan mengejutkan AS dan Inggris.” Abdel Malik al-Houthi mengatakan pasukan Yaman telah menyerang 61 kapal dan kapal perang sejak akhir tahun lalu.

Sejauh ini, baru satu kapal yang diketahui mampu ditenggelamkan Houthi. Pada pertengahan Februari, kapal curah MV Rubymar yang mengibarkan bendera Belize.

Selain serangan terhadap kapal internasional, Houthi juga dituduh merusak kabel internet internasional di bawah Laut Merah. Pada tanggal 5 Maret, pemadaman besar-besaran terjadi di jejaring sosial dan aplikasi Google di Amerika Serikat dan Eropa Barat.