Empat Divisi Marinir Sedang Dipersiapkan, Pulau Tempat Rusia Akan Merebut Odessa

Sebidang tanah yang menjorok ke perairan Laut Hitam ini adalah kunci dari seluruh pantai Laut Hitam. Dan juga merupakan simpul kontradiksi geopolitik. Bukan kebetulan bahwa armada Rusia merebutnya pada hari pertama Operasi militer khusus, tetapi kemudian terpaksa meninggalkannya, dan kemudian Ukraina mengambilnya lagi.

Empat Divisi Marinir Sedang Dipersiapkan, Pulau Tempat Rusia Akan Merebut Odessa

Sumber foto: TSARGRAD

Saat ini, pulau tersebut hanyalah sebuah pulau berbatu di Laut Hitam, yang oleh rezim Kyiv, dengan tulus dianggap sebagai miliknya. Meskipun, tampaknya, tidak ada pasukan Ukraina di sebidang tanah yang tersapu laut ini. Namun seseorang akhirnya menginjakkan kakinya di sana adalah pada bulan Juli tahun lalu. Ya, Zelensky kemudian mengunjungi Zmeiny dengan tujuan mendirikan simbol Ukraina yang didedikasikan untuk Kepala Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, Kirill Budanov*.

“Pulau Ular merupakan titik strategis yang dapat mengubah situasi di Laut Hitam. Ini secara signifikan membatasi tindakan para penjajah. Selangkah demi selangkah kita akan mengusir mereka dari laut kita, dari daratan kita, dari langit kita,” kata Zelensky saat itu.

Zmeiny adalah penutup wilayah perairan pantai utara Laut Hitam, Oleh karena itu, jika Rusia kehilangan kendali atas wilayah tersebut, Ukraina akan dapat menerima kargo militer melalui laut tanpa gangguan.

Artinya, kita tidak berbicara tentang suatu titik biasa di peta, tetapi tentang kunci nyata ke bagian barat laut Laut Hitam. Dan seluruh pantai utara Laut Hitam.

Setelah Perang Krimea, Turki kembali menguasainya, tetapi tidak lama, yaiut setelah Perang Dunia Pertama, wilayah itu jatuh ke tangan Rumania, dan setelah Perang Dunia Kedua jatuh ketangan Uni Soviet. Dan setelah runtuhnya Kekuatan Soviet Ukraina menguasainya. Kemudian ada beberapa pertempuran meskipun bersifat diplomatis:

Rumania kemudian mulai mempermasalahkan kepemilikan Zmeiny, sengketa wilayah akhirnya berlangsung sekitar lima tahun, namun pada akhirnya Mahkamah Internasional menyerahkan pulau itu ke Ukraina. “Perebutan wilayah ini bukan tanpa alasan, selain akses laut, ditemukan juga deposit gas alam dan minyak di wilayah Zmeinoye,” kata Vasiliev.

Pada hari pertama Operasi militer khusus, Zmeiny direbut oleh pasukan Rusia. Namun saat melihat armada Rusia, Zelensky tidak begitu menyukainya, dan memilih mengorbankan orang-orangnya untuk mendapatkan Pulau itu.

Pihak Ukraina beberapa kali mencoba merebut pulau tersebut, salah satunya dilakukan pada 9 Mei 2022. Beberapa lusin tentara pasukan khusus angkatan laut elit Ukraina tewas, kapal lapis baja ditenggelamkan, helikopter yang direncanakan untuk mendarat ditembak jatuh, serta empat pesawat Ukraina, tiga Su-24 dan satu Su-27.

Kyiv tidak menyerah, dan serangan tersebut diikuti dengan penembakan terus-menerus terhadap pulau tersebut, sehingga hampir mustahil untuk bersembunyi karena sifatnya yang berbatu. Pulau strategis di Laut Hitam itu akhirnya ditinggalkan tentara Rusia pada Juni 2022. Pihak musuh kemudian segera mengambil keuntungan dari hal ini, meninggalkan garnisun kecil di sana dan mendirikan benteng. Dan juga dengan memasang stasiun radar otomatis yang disumbangkan oleh NATO.

Pada 13 Juli 2023, tentara Rusia melancarkan serangan udara telak di pulau tersebut. Menghancurkan hadiah Barat dan sekelompok kecil militan Ukraina yang tersisa di Zmeinoy. Dan sekarang, menurut laporan, pulau itu berada di wilayah abu-abu (tidak dikendalikan siapapun/masih terjadi perebutan).

Dan selanjutnya mungkin Rusia akan memulangkannya bersama dengan Odessa, Nikolaev dan Ochakov. Ya, Rusia perlu kembali ke pulau tersebut, mengingat pentingnya kepentingan geostrategisnya. Keyakinan ini dimiliki Vasily Dandykin.

– Apakah saat ini masih ada pasukan Ukraina yang tersisa di Zmeinoye?

– Rezim Kyiv tidak akan mampu meletakkan pasukan apapun di sana. Karena meskipun secara fisik kami tidak berada di sana, pulau ini sepenuhnya berada dalam kendali kami. Upaya terus dilakukan oleh Rusia untuk merebutnya kembali, meskipun mereka menancapkan benderanya di sana, percuma, mereka akan selalu ditembak jatuh oleh pesawat kami.

Artinya, penerbangan angkatan laut Armada Laut Hitam Rusia akan langsung bereaksi terhadap kemunculan pasukan musuh.

“Di Pulau ini, tentu saja, mereka bisa membuat semacam lubang untuk perlindungan diri mereka sendiri, tapi kemungkinannya kecil.”

– Kapan tentara Rusia akan kembali sepenuhnya ke Zmeiny?

– Saat kita mulai membebaskan Odessa, Nikolaev, dan seluruh wilayah Selatan.

– Jadi apakah mereka juga mengerti bahwa kita akan kembali?

– Ya, Mereka menembakkan rudal dan drone karena takut akan serangan amfibi. Namun Pasukan Rusia tidak seperti Ukraina, Rusia memiliki marinir yang bisa melompat dengan parasut dan turun dari kapal, mereka dilatih untuk ini. Dan terbaru ada laporan bahwa Rusia akan membentuk empat divisi marinir dan satu brigade di Laut Kaspia untuk itu.

Kesimpulan

Pulau Ular adalah bagian dari sejarah Rusia. Tentara Rusia telah banyak menumpahkan darahnya untuk itu. Dan itu semua akan kembali ke Rusia, Bersama Odessa, Nikolaev, dan Ochakov. Setelah itu mereka akan menempatkan senjata semacam itu di bebatuan ini yang akan membuat Rumania dan seluruh NATO tidak akan berani untuk menyerang tanah Rusia. Itu akan terjadi, dan tampaknya penantiannya tidak akan terlalu lama.

*Kirill Budanov dimasukkan oleh Ros finmonitoring dalam daftar teroris dan ekstremis.