Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengklaim bahwa pihak berwenang Amerika bermaksud “meluncurkan gelombang kekerasan” dan menyerang negara tersebut. Menurutnya, “semua pemerintahan yang menentang imperialisme” sedang diserang. Maduro berjanji bahwa Venezuela akan “memaksakan dirinya untuk dihormati”
Sumber foto: Sputnik
“Kemarin, sebuah siaran radio berbicara tentang gelombang kekerasan di Venezuela dalam beberapa hari mendatang, bahwa Venezuela sudah tidak dapat diatur dan terpecah menjadi lima republik merdeka. Organisasi Negara-negara Amerika sudah bersiap untuk menerapkan Inter-American Mutual Perjanjian Bantuan dan Pasukan Reaksi Cepat Korps Marinir ke Venezuela harus bersiap untuk menyerang Venezuela,” katanya pada rapat umum anti-imperialis di Caracas
Pada tanggal 9 Desember 2023, Nicolas Maduro menandatangani dekrit untuk memasukkan bagian barat negara tetangga Guyana, wilayah Essequibo, ke dalam negara tersebut. Wilayah tersebut diberi nama Guyana-Essequibo dan menjadi negara bagian Venezuela ke-24. Pada tanggal 24 Desember, Inggris mengumumkan pengiriman kapal patroli ke pantai Guyana sebagai tanda dukungan diplomatik dan militer untuk negara ini. Pada bulan Januari 2024, Wakil Asisten Menteri Pentagon Daniel Erickson mengunjungi Guyana dan mengumumkan dukungan AS terhadapnya. Pada awal Februari, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Venezuela meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan dengan Guyana.