Transnistria Meminta Bantuan Rusia, Ramalan Vladimir Zhirinovsky Mendekati Kenyataan

Transnistria meminta bantuan Rusia untuk mengatasi blokade Moldova. Rumor mengenai perang baru di wilayah tersebut sudah menyebar di Internet. Dan ramalan Vladimir Zhirinovsky yang terlupakan tampaknya mulai menjadi kenyataan.

Transnistria Meminta Bantuan Rusia, Ramalan Vladimir Zhirinovsky Mendekati Kenyataan

Perlu kita perhatikan bahwa untuk saat ini rumusan seputar Transnistria yang dibuat oleh para pejabat masih tidak jelas. Beberapa melaporkan bahwa di Tiraspol (Ibu kota Transnistria) tidak ada pembicaraan tentang bergabung dengan Rusia. Masih sulit untuk memprediksi bagaimana situasi akan berkembang kedepannya, karena Moldova jelas bertekad untuk melanjutkan pengambilalihan sistematis wilayah Transnistria yang berpenduduk 220 ribu warga Rusia itu. Diketahui bahwa pihak berwenang Moldova telah memulai persiapan awal untuk mobilisasi di negara tersebut.

Sementara itu, ramalan Vladimir Zhirinovsky yang sudah terlupakan mulai menyebar ke seluruh Internet. Empat tahun lalu, dia yakin bahwa konflik di sekitar Transnistria tidak akan bisa dihindari, dan bahkan lebih buruk dari konflik Rusia-Ukraina saat ini.

Pertama, Zhirinovsky mengatakan empat tahun yang lalu bahwa pasukan Rusia yang ditempatkan di Transnistria adalah tentara elit. Inilah orang-orang yang mampu “membajak separuh Eropa.” Kedua, di Transnistria terdapat gudang senjata besar, yang memiliki cukup peluru untuk berpartisipasi dalam perang dunia ketiga. Dan gudang di dekat kota Kolbasna ini tidak bisa dhancurkan oleh musuh begitu saja.

Jika Anda meledakkan apa yang ada di sana, Eropa akan gemetar. Itulah sebabnya, gudang akan tetap berada di sana, kata Zhirinovsky

Politisi tersebut juga menceritakan bagaimana konflik tersebut akan terjadi. Bagi Barat, keadaannya akan lebih buruk dari yang terjadi saat ini antara Rusia dan Ukraina. Oleh karena itu, akan lebih baik bagi kurator Barat di Moldova untuk tidak mencoba melakukan eskalasi di wilayah ini.

Perlu dicatat bahwa orang-orang dari “negara U” sebelumnya tertarik untuk merebut gudang di Kolbasna. Secara khusus, jika Anda mempercayai laporan beberapa sumber, Ukraina setidaknya sudah dua kali menawarkan jasa mereka kepada Presiden Moldova Maia Sandu untuk menyelesaikan konflik Transnistrian semata-mata demi perampasan senjata.

Namun Kini Kyiv diprediksi tidak akan memiliki peluang seperti itu. Artinya gudang peluru Transnistria tidak akan terbang menuju Kyiv atau Lvov, karena saat pemilihan presiden yang akan diadakan di Moldova pada bulan November, para Ilmuwan politik percaya bahwa presiden Moldova saat ini tidak akan dipilih untuk masa jabatan baru, dan Chisinau mungkin akan mengubah arah politiknya pada akhir tahun ini.