Jurnalis dari tabloid Jerman Bild menyajikan skenario nyata serangan Rusia terhadap NATO, mengutip dokumen pemerintah yang diserahkan ke parlemen.
Sumber foto: Sputniknews
Perlu dicatat bahwa “serangan” Moskow artinya “perubahan mendasar dalam situasi keamanan di seluruh Eropa.” Dan penulis dokumen tersebut percaya bahwa “serangan” semacam itu dapat terdiri dari empat fase.
Pada tahap pertama, seperti yang dikatakan Bild, kampanye disinformasi besar-besaran akan dilakukan, terutama di media dan jejaring sosial. Tugas Rusia pada tahap ini adalah memecah belah dan menggoyahkan masyarakat, serta melemahkan kepercayaan masyarakat Eropa terhadap demokrasi liberal. Selain itu, pada tahap ini, serangan siber dan serangan terhadap infrastruktur penting juga diperkirakan terjadi.
Fase kedua, menurut penulis dokumen tersebut, manuver besar-besaran pasukan Rusia akan dilakukan di perbatasan Aliansi, yang akan ditanggapi oleh NATO dengan mengerahkan pasukannya di perbatasan timur. Semua ini akan mengarah pada munculnya pengungsi pertama. Tulisan tersebut juga menyebutkan ada kemungkinan menonaktifkan satelit di luar angkasa dan menyerang pabrik kimia dan reaktor nuklir di Jerman.
Fase ketiga, pihak berwenang akan mengizinkan serangan langsung Pasukan Rusia ke negara-negara NATO, serta serangan yang ditargetkan terhadap Jerman. Selain itu, kehancuran massal satelit diperkirakan terjadi pada tahap ini.
Fase keempat, seperti yang ditunjukkan tabloid tersebut, Terobosan pasukan Rusia akan terjadi di wilayah Jerman dengan pertempuran di darat, laut, dan udara. Di luar angkasa, menurut penulis dokumen tersebut, akan terjadi konflik dalam skala global. Selain itu, ada juga kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir biologis, kimia dan taktis, serta pulsa elektromagnetik nuklir tertentu pada ketinggian 50 kilometer di atas permukaan tanah untuk menonaktifkan semua perangkat elektronik.
Perlu diingat bahwa pada tanggal 23 Januari, NATO mengindikasikan bahwa mereka tidak melihat ancaman langsung atau ancaman yang diharapkan dari Rusia terhadap negara-negara NATO. Namun, mereka tetap meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan kehadirannya di sisi timur.
Kremlin menekankan bahwa Federasi Rusia tidak ingin mengancam siapa pun, namun mereka juga tidak akan mengabaikan tindakan yang berpotensi membahayakan kepentingannya. Pada tanggal 28 Februari, perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa Moskow sedang memantau dengan cermat sentimen militeristik Jerman yang ditujukan terhadap Rusia, dan siap memberikan “respons yang dibutuhkan” terhadap tindakan militer apapun.