Lebih dari 50 jurnalis siaran internasional telah menandatangani surat terbuka kepada pihak berwenang Mesir dan Israel untuk menyerukan “akses bebas dan tidak terbatas ke Gaza untuk semua media asing”.
Sumber foto: Telegram
Dalam surat tersebut, para jurnalis meminta pemerintah untuk mengizinkan mereka mengakses wilayah kantong tersebut melalui penyeberangan Rafah, yang menghubungkan Gaza dan Mesir.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk secara terbuka menyatakan izinnya bagi jurnalis internasional untuk beroperasi di Gaza dan bagi pihak berwenang Mesir untuk mengizinkan jurnalis internasional mengakses Penyeberangan Rafah.”
Sejak perang dimulai, hanya segelintir jurnalis asing yang diizinkan masuk ke Gaza, sebagian besar karena “tergabung” dengan tentara Israel.
Pemboman intensif Israel juga telah merenggut nyawa banyak dari para jurnalis Palestina yang meliput konflik dari Gaza selama lima bulan terakhir.
Komite Perlindungan Jurnalis menemukan bahwa sejak perang dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, setidaknya 99 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh, termasuk 92 warga Palestina.